Bedah_Hukum
this site the web


Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Memahami Aliran Fundamentalisme dan Neoliberalisme

Terdapat berbagai aliran/ pandangan sosial, politik dan ekonomi dalam tatanan dinamika masyarakat saat ini. Sepertihalnya komunisme, sosialisme, liberalisme dan fundamentalisme hingga neoliberalisme yang telah banyak bermunculan dan berhasil mendiversifikasi masyarakat lokal dan internasional. Mengkaji tentang fundamentalisme dan neoliberalisme. Keduanya bisa bertentangan dan pun bisa saling bertemanan. Dua istilah tersebut berasal dari kata fundamental dan neoliberal yang diberikan imbuhan – isme. Isme sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (selanjutnya KBBI) diartikan sebagai sistem kepercayaan berdasarkan politik, sosial, atau ekonomi.

Menurut pengertian KBBI fundamentalisme diartikan sebagai paham yang cenderung untuk memperjuangkan sesuatu secara radikal. Secara umum, fundamentalisme berarti gerakan sosial politik yang ingin mengembalikan suatu kondisi kepada nilai-nilai yang asasi, yang fundamental. Kendati istilah itu bisa dikenakan kepada gerakan apa saja, ia lebih sering disematkan kepada gerakan keagamaan. Dari sini kita mengenal istilah “fundamentalisme Kristen”, “fundamentalisme Hindu” dan “ fundamentalisme Islam”.

Sementara itu, neoliberalisme sebagai aliran politik ekonomi yang muncul setelah perang dunia I, ditandai dengan tekanan berat pada positif ekonomi pasar bebas, disertai dengan usaha menekan campur tangan pemerintah dan konsentrasi kekuasaan swasta terhadap perekonomian. Pengertian dari Neoliberalisme sendiri adalah sebuah fenomena sosial politik yang biasanya dialamatkan kepada sekelompok penguasa dan intelektual di Barat yang mendukung serta ingin menghidupkan kembali gagasan-gagasan liberalisme klasik. Neoliberalisme adalah kata lain dari liberalisme baru. “Neoliberalisme” kerap dianggap sebagai pendukung pasar bebas, ekspansi modal, dan globalisasi.

Tidak terdapat informasi yang jelas mulai kapan dua istilah ini dipersandingkan. Namun, saat ini banyak pembicaraan mengarah kepada satu penilaian, yakni bahwa fundamentalisme dan neoliberalisme merupakan ancaman bagi kehidupan manusia. Secara simplistik, ancaman itu diteriakkan dengan menciptakan slogan seperti “fundamentalisme agama dan fundamentalisme pasar”.

Sebenarnya, meletakkan fundamentalisme dan neoliberalisme dalam satu keranjang tidaklah terlalu tepat. Seperti dikatakan di atas, dua istilah itu bisa saling bertentangan dan bisa juga saling bertemanan. Di Amerika, fundamentalisme Kristen dapat berkolaborasi dengan rezim neoliberalisme pimpinan George Walker Bush. Kelompok-kelompok fundamentalis Kristen seperti Moral Majority dan Evangelistic Association merupakan pendukung setia Presiden Bush.

Di negara-negara berkembang, fundamentalisme, baik Islam maupun lainnya, cenderung bersikap kritis terhadap neoliberalisme. Gerakan keagamaan di Amerika Latin, yang biasa dikenal dengan sebutan “Teologi Pembebasan”, adalah kelompok yang paling rajin mengecam neoliberalisme. Karena itu, orang sering mengatakan bahwa kritik-kritik dan kecaman terhadap liberalisme baru atau neoliberalisme sesungguhnya datang dari sisa-sisa marxisme, baik yang hidup dalam gerakan-gerakan sosial kiri maupun gerakan-gerakan keagamaan.

Bagi kelompok-kelompok fundamentalisme agama, anti-neoliberalisme bisa juga dijadikan dasar dan semangat baru untuk menghidupkan gagasan seperti “ekonomi syariah” misalnya. Sementara bagi kelompok-kelompok kiri, ini adalah momentum untuk menghidupkan sisa-sisa Marxisme yang semakin dilupakan orang.

Inilah yang harus kita pahami secara cermat agar kita tidak tersesat pada dinamika sosial politik yang setiap saat dapat menjerumuskan kita pada paradigma yang salah dalam membentuk tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

saya Abdul Hadi VA
blog nya lumayan bagus . ada tutorialnya apa tidak pak , VA semangat belajar luar biasa ,..

Unknown mengatakan...

mungkin alangkah baiknya tidak menggunakan Fundamentalisme untuk Islam, karena istilah tersebut digunakan orang-orang yang tidak menghendaki Islam dilaksanakan sesuai dengan Qur'an dan sunnah rasul. Mereka hendak memunculkan Islam 'demokrat' yang tidak lain adalah kelompok sekuler yang hendak menghancurkan islam dari dalam. Dari jaman rasul mereka sudah ada yaitu kaum munafiqin. WASPADA !!!!!!!

Apakah prioritas utama yang perlu dibenahi dalam penegakan hukum di Indonesia?

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies